gotong royong musholla
gotong-royong merupakan nilai luhur nenek moyang yang kini mulai luntur. Tidak hanya di perkotaan, di pedesaan pun, semangat gotong-royong mulai tergerus zaman dan materialisme. Untuk menumbuhkan semangat gotong-royong itulah SDN 17 Pane Kota Bima mengajak siswa siswinya untuk bersama-sama membantu pengerjaan Musholla disekolahnya dengan bersama-sama membawakan batu bata dan mengaduk semen untuk pondasi lantai musholla.
Kepala SDN 17 Pane Kota Bima mengajarkan kepada seluruh siswa dan siswinya untuk senantiasa menjaga kebersamaan, tingkatkan kekompakan dan rasa memiliki serta menumbuhkan budaya gotong royong. “mushola dan sekolah ini milik bersama Harapan setelah mushola ini selesai dibangun dapat dugunakan untuk kegiatan keagamaan seperti sholat dhuha, sholat dzuhur berjamaah, sholat jumat, pengajian dan PHBI lainnya.”
Rohana, S.Pd , mengatakan pembangunan mushola ini murni hasil swadaya dari sekolah, siswa dan wali murid. “Artinya, biaya untuk membuat mushola itu tidak sepeserpun dananya berasal dari pihak luar instansi pemerintah maupun swasta, akan tetapi dananya bersumber dari infak dewan guru, para siswa dan juga wali murid. Caranya, setiap gajian maupun pada waktu rapat wali murid, dengan niat yang tulus dan sukarela dari kepala sekolah, guru dan pegawai menyisihkan penghasilannya untuk disumbangkan pada pembangunan mushola tersebut dan ditambah dengan infaq siswa. “