menumbuhkan minat baca Siswa Di SDN 17 Pane Kota Bima

Indonesia masih menghadapi persoalan Pendidikan yang kompleks, hal tersebut karena Indonesia memiliki wilayah geografis yang sangat luas, jumlah sekolah dan jumlah siswa yang sangat banyak, dengan latar belakang budaya yang beragam. Ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang belum usai sampai saat ini, berimbas kepada terjadinya krisis pembelajaran atau learning loss, dan kesenjangan pembelajaran antara daerah yang maju dan daerah tertinggal.

Bahkan hasil studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak mampu memahami bacaan sederhana, termasuk memahami matematika dasar akibat adanya krisis pembelajaran akibat pandemi ini.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kurniawan S.T MBA., Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar pada saat memberikan sambutan dalam webinar: Menumbuhkan Kecintaan Anak Pada Buku dan Kegiatan Membaca Provinsi DKI Jakarta, yang diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Dasar (28/03/22).

“Kita ketahui bahwa rata-rata kesenjangan nasional dari segi literasi selama masa pandemi Covid-19 untuk satuan Sekolah Dasar itu 6 bulan. Boleh jadi ada yang lebih rendah atau lebih tinggi, sedangkan untuk numerasi rata-rata itu 5 bulan. Persoalan pendidikan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah daerah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujar Kurniawan.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari sisi literasi dan numerasi, salah satu solusinya adalah dengan menumbuhkan minat membaca pada anak. Karena anak suka meniru orang yang ada disekitarnya, maka orang tua dan guru memiliki peran penting dalam menumbuhkan karakter minat baca pada anak.