Breakfast Sarapan Pagi Sewokam SDN 17 Pane Kota Bima

Kebiasaan sarapan pagi bagi Bersama SDN 17 Pane Kota Bima masih kurang diperhatikan oleh orang tua. Kesibukan orang tua dipagi hari memaksa untuk anak – anak mereka membeli makanan sarapan di luar rumah. Merekha lebih menyukai cara praktis yaitu memberikan uang saku kepada anak – anak mereka. Kebiasaan inilah yang menyebabkan tidak semua anak – anak sekolah sarapan pagi. Kurangnya pengertian akan pentingnya sarapan pagi bagi tubuh masih menjadi hal biasa bagi para orang tua sehingga anak akan terbiasa tidak sarapan. Pemberian uang saku dengan tujuan untuk membeli sarapan di kantin sekolah sering tidak tepat sasaran. Anak lebih meyukai membelanjakan uang saku dengan membeli mainan ketimbang membeli makanan untuk sarapan. Makanan yang tersedia di kantin sekolah ataupun penjual kaki lima terkadang tidak memenuhi syarat kesehatan. Banyak penjual yang menyediakan makanan dengan warna yang mencolok, pemanis buatan serta kurang terjaga kebersihananya. Kebiasaan orang tua yang sudah jadi budaya antara lain “Makan setelah bekerja” artinya anak-anak tidak diperkenankan untuk makan jika belum bekerja. Tradisi tersebut mungkin sudah tidak cocok bagi masyarakat sekarang. Namun tidak sedikit yang masih menganutnya. Sarapan menjadi sangat penting karena sarapan pagi untuk menunjang kegiatan belajar siswa harus diterapkan pada siswa. Sarapan pagi merupakan sumber energi manusia ketika akan memulai aktivitas pada siang hari saat pembelajaran berlangsung. Tingkat konsentrasi belajar siswa diharapkan tidak akan terganggu karena kurangnya konsentrasi belajar akibat tidak sarapan.