Mpa’a Malaci/Tapa Gala Permainan Tradisional Bima di jadikan Olahraga Tradisional di SDN 17 Pane Kota BIma
permainan tapa gala
Mpa’a tapa gala sendiri pada dasarnya merupakan permainan regu yang
menyenangkan serta membahagiakan, karena permainan ini melibatkan anak secara
aktif dalam ketangkasan, kelincahan, dan kecerdasan melakukan permainan dalam
meningkatkan perkembangan motorik kasar anak usia dini yang berupa gerak
lokomotor (berlari, berjalan, meloncat, melompat), nonlokomotor (mendarat,
berbelok, berputar), manipulatif (memukul, menghentikan, menepuk). sehingga sangat bagus di mainkan oleh anak-anak tingkat SD khususnya SDN 17 Pane Kota Bima.
Permainan tradisional daerah Bima banyak terinspirasi dari kegiatan dan pemberontakan yang di lakukan oleh Negara Belanda (Nipo) pada jaman penjajahan dulu, kegiatan yang dilakukan oleh penjajah tersebut dijadikan sebagai permainan bagi anak-anak yang di daerah bima dan permainan tersebut masih ada serta masih tetap terlestarikan sampai sekarang, mengapa kegiatan tersebut di jadikan sebagai permainan tradisional oleh daerah bima, karena apa yang menjadi kegiatan yang dilakukan oleh penjajah dahulu masih melekat dalam diri orang tua mereka dan kegiatan tersebut di turunkan kepada anak mereka dan di jadikan sebagai permainan tradisional secara turun temurun untuk mengingat masa-masa penjajahan dahulu yang dilakukan oleh Negara Belanda (Nipo).
Pemainan ini di adopsi dari permainan gobak sodor di daerah jawa. Dalam mpa’a tapa gala, dua regu akan bergiliran menjadi regu yang bermain maupun yang berjaga.
Pada prinsipnya pemainan ini dimainkan oleh lima hingga enam orang tiap regu, tapa gala/malacis menggunakan arena berupa garis yang membentuk bidang kotak seperti pada gambar berikut : Permainan ini sewaktu saya kecil,sering dinas pendidikan dan kebudayaan kecamatan mengadakan lomba/pertandingan permainan ini antara sekolah ( tingkat SD saja).
Di bangku sekolah dasar permainan sangat sering dimainkan oleh anak-anak dari yang kelas 3 sampai 6 SD.
Permainan tradisional sangat banyak manfaatnya, dari segi kekompakan, kebersamaan, ketangkasan, olahraga, kecerdasan befikir dan usaha. Sehingga begitu banyak nilai dalam permainan tradisional ini, sehingga harus di lestarikan.
Seiring perkembangan zaman, permainan ini mulai di hilang dari peradaran permainan anak zaman sekarang lebih suka nongrong di Warnet, main-main gadget dsbnya.